Tingkatkan Perekonomian, Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, didampingi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Pratyaksa Candraditya, serta Kepala Unit Fungsi Data dan Statistik, Teguh 

INDONESIA PEMBAHARUAN, KOTA KUPANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya meningkatkan perekonomian NTT di tahun 2025 gelar konferensi pers " SAnte – SANte Duduk BaOmong deng meDIA dengan tema “Menatap Perekonomian Nusa Tenggara Timur Tahun 2025” pada Kamis, (30/1/2025), di Lantai 3 Umera Kofie, yang terletak di Jl. WJ. Lalamentik – Oebufu.


Dengan tema “Menatap Perekonomian Nusa Tenggara Timur Tahun 2025” di hadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, didampingi oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Pratyaksa Candraditya, serta Kepala Unit Fungsi Data dan Statistik, Teguh berserta para staf gelar 


Dalam kesempatan itu kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati menyampaikan bahwa prospek perekonomian NTT pada 2025 akan ditunjukan dengan hadirnya pemimpin baru,


"Kita akan melihat kemampuan bagaimana keadaan ekonomi wilayah tersebut di masa mendatang. Apakah akan tetap berjalan biasa-biasa saja, atau bahkan berkembang menjadi ekonomi baru yang lebih baik, mengingat adanya harapan baru karena adanya pemimpin baru. Dengan sinergi yang terjalin, masih banyak potensi yang bisa dioptimalkan, mengingat NTT tidak bisa berdiri sendiri dan sangat bergantung pada kondisi ekonomi nasional maupun global, tentunya. Setiap pemimpin baru memiliki kebijakan untuk melindungi perekonomian negaranya. Meskipun kondisi ekonomi global sekarang masih belum dapat diprediksi dengan pasti, proyeksi ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan tumbuh sebesar 3,2%, dan pada 2026 diprediksi turun menjadi 3,1%. Artinya, peningkatan ekonomi global belum dapat dipastikan,"ujar Agus.


Dijelaskan Agus bahwa dengan melihat potensi yang ada Bank Indonesia menurunkan kan suku bunga sehingga agar para pelaku usaha bisa memanfaatkan kebijakan ini sehingga terjadi perputaran ekonomi yang di harapkan sehingga NTT bisa masuk dalam peringkat 25 provinsi yang menjadi perhatian bagi investor asing maupun domestik. 


Perkara tersebut menjadi tantangan untuk pemerintah agar dapat mengakomodasi kebutuhan investor, sehingga NTT dapat menjadi provinsi yang menarik untuk investasi, baik asing maupun dalam negeri. (**)